Pages

Jumat, 30 Agustus 2013

Visi dan Misi

VISI

Kodam III/Siliwangi didalam mengemban tugasnya senantiasa berpegang teguh kepada norma-norma dasar keprajuritan serperti sapta marga, sumpah prajurit, 8 TNI wajib dan petuah luhur Prabu Siliwangi yang dikenal dengan wangsit Siliwangi serta tidak terlepas dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan Komando atas seperti Visi TNI AD yang dijadikan dasar bagi Visi kodam III/Siliwangi yaitu :

  1. Memiliki sifat yang solid antara prajurit yang satu dengan yang lain didalam berinteraksi kesehariannya, sehingga ada rasa senasib sepenanggungan dalam perjuangan dan adanya rasa persaudaraan sebagai ikatan jiwa yang kuat  
  2. Memiliki profesionalisme didalam melaksanakan tugas sehingga setiap prajurit terampil dan mampu dalam penguasaan baik taktik maupun tehnik militer yang senantiasa berlandaskan kepada jati diri prajurit yaitu, sebagai tentara rakyat tentara pejuang dan tentara nasional.  
  3.  Memiliki ketangguhan dan sifat sinatria yang diaplikasikan dikehidupannya baik dalam melaksanakan tugas aupun dalam bermasyarakat yaitu prajurit siliwangi harus berbudi luhur, adil menghargai sesama membela yang lemah ( gumati ka sileutik) tidak arogan, pantang menyerah dan selalu ikhlas dalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap membela negara dan bangsa.  
  4. Memilki wawasan kebangsaan yang luas dengan tidak berorientasi pada sara dan memiliki sikap netral dengan mengedepankan kehormatan prajurit yaitu menjaga kehormatan negara dan bangsa sebagai wujud dari pengabdian dan bhakti yang mulia serta berani mempersembahkan jiwa dan raganya untuk kepentingan negara dan bangsa  
  5. Menjadi suri tauladan didalam masyarakat agar prajurit siliwangi senantiasa dapat dicintai rakyat, sesuai dengan Motto Siliwangi bahwa "prajurit siliwangi adalah rakyat jawa barat, rakyat jawa barat adalah siliwangi".  


   MISI

  1. Memelihara dan memantapkan jiwa korsa satuan, menanamkan nilai-nilai luhur para pendahulu negara kepada Prajurit Siliwangi sesuai petuah luhur Prabu Siliwangi yang dikenal dengan “Wangsit Siliwangi” .  
  2. Memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan intelijen jajaran Kodam III/ Siliwangi melalui peningkatan kemampuan aparat intelijen dalam rangka meningkatkan kemampuan deteksi dan cegah dini terhadap setiap gejolak kerawanan dan ancaman yang mungkin timbul, baik yang bersifat internal maupun eksternal, sehingga tidak berkembang menjadi ancaman nyata dengan menyelenggarakan pendidikan, latihan dan penataran secara bertahap dan berlanjut.
 
  3. Menyiapkan satuan jajaran Kodam III/Siliwangi agar diperoleh kemampuan operasional yang profesional, efektif, efisien dan modern serta memiliki kualitas serta mobilitas yang tinggi untuk menangkal segala bentuk ancaman melalui pembinaan satuan dan pembinaan latihan termasuk melaksanakan latihan pra tugas untuk menghadapi tugas operasi penanggulangan gangguan keamanan (kontijensi) yang bersifat faktual dan memelihara kesiap-siagaan seluruh satuan yang berkemampuan deteksi dan cegah dini dihadapkan kepada prediksi ancaman yang mungkin terjadi dan bersifat pandadakan.  
  4. Memelihara dan meningkatkan kemampuan aparat dan satuan kewilayahan jajaran Kodam III/Siliwangi agar dapat membantu pelaksanaan tugas pembinaan teritorial dalam rangka menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang bagi kepentingan pertahanan wilayah Jawa Barat dan Banten, serta menumbuhkan kepekaan dan daya tanggap terhadap dinamika lingkungan, situasi dan gejolak sosial di wilayah Jawa Barat dan Banten.  
  5. Meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan agar dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dalam upaya mensosialisasikan fungsi dan peran Kodam III/Siliwangi, memotivasi terwujudnya kemandirian masyarakat , memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat dan ikut berperan aktif dalam mencegah terjadinya disintgrasi bangsa, di wilayah Jawa Barat dan Banten.  
  6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan latihan Rindam III/Siliwangi.  
  7. Menyiapkan dan melaksanakan penyelenggaraan wajib militer matra darat bagi warga negara di wilayah Jawa Barat dan Banten sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.  
  8. Menyiapkan personel dan satuan untuk melaksanakan tugas-tugas bantuan kemanusiaan di wilayah Jawa Barat dan Banten.  
  9. Menyiapkan satuan dalam rangka membantu Polda Jawa Barat guna pemulihan dan memelihara stabilitas keamanan dalam negeri di wilayah Jawa Barat dan Banten.  
  10. Memelihara dan meningkatkan hasil pemantapan satuan guna mendukung kesiapan operasional satuan yang siap ditugaskan sesuai perintah Komando Atas.

Senin, 26 Agustus 2013

Tempaan Prajurit

Sepasang  kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat  cangkir  itu,”  kata  si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.
Saat  mereka  mendekati  cangkir  itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima  kasih  untuk  perhatiannya,  perlu  diketahui  bahwa  aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok  tanah liat yang  tidak  berguna.  Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop  ! Aku berteriak,  Tetapi  orang  itu  berkata  “belum  !”  lalu ia mulai menyodok  dan meninjuku  berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku,  tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku  ke  dalam  perapian.  Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya  ia  mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku  pikir,  selesailah  penderitaanku.  Oh  ternyata  belum. Setelah dingin aku diberikan  kepada  seorang  wanita  muda  dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita  itu  berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan  aku  lagi  ke  perapian  yang  lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan  penyiksaan  ini  !  Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang  ini  tidak  peduli  dengan teriakanku.Ia  terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.
Setelah  benar-benar  dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku  dekat  kaca.  Aku  melihat  diriku.  Aku  terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya,  karena  di  hadapanku  berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
 
Kira -kira begitulah kehidupan kami sebagai seorang prajurit, yang harus melalui gemblengan yang sangat keras demi mempertahankan keutuhan sang saka merah putih, agar selalu berkibar dengan megah di seantero bumi pertiwi kita yang kita cintai... kami bangga akan segala gemblengan dan tempaan yang diberikan kepada kami.

 

Kamis, 22 Agustus 2013

Teroris 'Sandera' Gedung Perbankan di Cianjur



Sebuah gedung milik salah satu bank di Jalan Adi Sucipta Cianjur, Rabu (9/5/2012), mendadak gempar. Segerombolan teroris menyandera para nasabah yang sedang bertransaksi di bank tersebut.

Sejumlah rentetan tembakan senjata api yang dimuntahkan para teroris sesekali terdengar dari dalam gedung. Tak berselang lama, muncul aparat kepolisian. Negosiasi pun berlangsung. Gerombolan teroris meminta agar pimpinan mereka dibebaskan dengan jaminan semua sandera akan dilepaskan. Namun tak menemukan titik temu. Dirasakan sudah tidak kondusif, tiba pasukan berseragam serba hitam menggunakan dua buah kendaraan bersenjata lengkap membawa seorang lelaki. Usut punya usut, lelaki yang dibawa itu adalah pimpinan teroris. Dia pun diserahkan kepada para teroris.

Strategi penyergapan dan pembebasan sandera pun mulai dilakukan pasukan berpakaian serba hitam itu yang diketahui merupakan pasukan Penanggulangan Teroris (Gultor) Batalyon Infanteri (Yonif) 300/Raider. Selang beberapa menit kemudian, sebuah helikopter berada di atas gedung. Empat orang pasukan Gultor Yonif 300/Raider turun menguasai bagian atas gedung. Penyergapan pun dilakukan. Rentetan tembakan senjata api terdengar lama. Pembebasan berlangsung dramatis. Salah seorang sandera yang dipasangi bom oleh para teroris berhasil digiring keluar oleh pasukan Gultor Yonif 300/Raider. Setelah bom dijinakan, sejumlah sandera lainnya berhasil dibawa keluar dengan selamat. Sementara di dalam gedung, semua teroris berhasil dilumpuhkan.

Drama itu merupakan skenario pembebasan sandera yang merupakan simulasi latihan rutin pasukan Gultor Yonif 300/Raider. Sejumlah warga sempat kaget dengan kejadian itu, karena berlangsung dengan tiba-tiba.

Komandan Yonif 300/Raider Banjar Kadaton Letkol Infanteri S J Aling mengatakan, simulasi ini merupakan kegiatan latihan rutin yang merupakan program tahunan dalam rangka memelihara kemampuan pasukan Gultor Yonif 300/Raider. Sesuai skenario, pasukan Gultor Yonif 300/Raider berupaya membebaskan sandera yang dilakukan 10 orang teroris di salah satu gedung objek vital.

“Drama pembebasan sandera berlangsung lebih kurang 30 menit. Dari sandera tidak ada yang tewas. Sementara semua teroris berhasil kita lumpuhkan, dan para sandera sendiri berhasil dibebaskan dengan selamat,” terang Aling seusai kegiatan, Rabu (9/5/2012).

Karena ini merupakan kegiatan latihan rutin dalam rangka pengamanan, menurut Aling, ke depan akan dilakukan dibeberapa tempat lainnya. Terlebih, pasukan Gultor Yonif 300/Raider bertugas mengamankan objek-objek vital di seluruh wilayah Jawa Barat. “Kegiatan ini melibatkan hampir 40 orang personel dibantu aparat kepolisian dan unsur TNI lainnya.

Prajurit Yonif 300 Raider Tembak Mati Empat Teroris di Bogor


Setelah terlibat baku tembak yang cukup sengit, para prajurit Yonif 300 Raider akhirnya berhasil menembak mati empat orang teroris yang menyandera bus pariwisata PO. Pusaka, dengan Nopol B.7130.
Sebelum terjadi baku tembak nampak dua motor prajurit raider dan satu kendaraan taktis mengejar bis yang berisi sandra dan para teroris yang sedang melaju kencang. Akhirnya, kedua motor ini barhasil menyalip bus dan menghentikan jalannya bus, pertempuran pun tak dapat dihindari lagi, dan berujung pada tewasnya empat teroris didalam bus.
Kejadian ini merupakan bagian dari simulasi penumpasan teroris oleh pasukan Batalyon Infanteri Raider 300, pada HUT TNI ke 67, yang digelar di Eprond Home Of Chooper Lanud Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor.
Acara ini juga menghadirkan aksi bela diri asal Korea Yong Modoo, yang diperagakan oleh prajurit Yonif 315/Garuda. Sebelum penampilan kedua satuan angkatan darat ini, digelar pula atraksi terjun payung oleh lima prajurit pasukan khas angkatan udara. Upacara ditutup dengan defile pasukan dan kendaraan-kendaraan milik TNI, uniknya masyarakat, bahkan pelajar ikut turut dalam parade ini, yaitu dengan menaiki kendaraan milik TNI.
Peserta upacara pada HUT TNI tersebut, diantaranya  gabungan TNI, Angkatan Darat, Laut dan Udara, yang terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama, serta pegawai negeri sipil dari berbagai satuan TNI se-Bogor Raya.
Selain itu, pada HUT ke-67 yang mengambil tema “Dilandasi profesionalisme semangat juang dan pprofesionalisme semangat juang dan Soliditas TNI bersama segenap komponen Bangsa siap menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI” ini, dihadiri pula oleh Bupati Bogor Rachmat Yasin, Sekda Kota Bogor Aim Hermana yang mewakili Walikota, pejabat Muspida, Purnawirawan TNI, para pelajar, serta masyarakat sekitar.

Walikota Cirebon Subardi Tiba - tiba diculik dan disandera



Subardi pun langsung ditodongkan senjata oleh Para Teroris tersebut tanpa ampun. Selang beberapa menit setelah penyanderaan beberapa Petugas baik dari TNI dalam hal ini YONIF 300 Raider KODAM III Siliwangi, maupun Kepolisian Polres Cirebon Kota langsung mendatangi Hotel Santika untuk melakukan Negosiasi dengan para Teroris. Dalam Negosiasi pun sekelompok Teroris meminta Uang Tebusan Sebesar 1 Triliun Rupiah.

Selang beberapa Menit usai negosiasi Pasukan Penanggulangan Teroris - Gultor - YONIF 300 Raider KODAM III Siliwangi Pun, Langsung melakukan upaya pembebasan Walikota Cirebon Subardi dengan melakukan pengepungan seluruh Kawasan Hotel, serta 3 Unit Mobil Pertempuran Jarak Dekat (PJD) datang lengkap dengan membawa 2 Tim GULTOR bersenjata lengkap, langsung menyerbu Kawanan Teroris yang menyandera Walikota Cirebon Subardi.

Aksi Tembak menembak pun tak terelakkan dan akhirnya Pasukan GULTOR YONIF 300 Raider KODAM III Siliwangi pun, berhasil melumpuhkan semua teroris dan berhasil menyelamatkan sandera dalam hal ini Walikota Cirebon Subardi. Dalam Upaya Penyelamatan tersebut beberapa orang teroris berhasil kabur sambil membawa sandera staf Walikota menggunakan Bus besar dan langsung dikejar kembali oleh Pasukan Gultor YONIF 300 Raider KODAM III Siliwangi.

Aksi kejar - kajaran menggunakan Bus dan Mobil PJD serta Motor tersebut tidak terelakkan dan terjadi di kawasan pusat Kota Cirebon yakni Jalan Siliwangi. Kawanan Terorispun berhasil dilumpuhkan dengan sempurna di Depan Balaikota, Seluruh Teroris pun ditembak mati dan sandera pun selamat. Peristiwa tersebut bukanlah hal yang sebenarnya, melainkan Latihan Upaya penanggulangan Teroris yang dilakukan oleh Pasukan Gultor YONIF 300 Raider KODAM III Siliwangi di wilayah Kota Cirebon.

Kepada RRI usai sesi latihan tersebut Komandan Batalyon Infantri - YONIF - 300 Raider KODAM III Siliwangi Letnan Kolonel Infantri Samuel Jeferson Aling mengatakan tujuan dari Kegiatan Latihan Penanggulangan Teroris tersebut sebagai bentuk upaya kesiap siagaan pasukan Gultor dalam mengatasi aksi teror yang terjadi di Indonesia.

Sementara itu Walikota Cirebon yang diwawancarai usai sesi latihan tersebut mengaku takjub dengan latihan penanggulangan teroris apalagi melibatkannya sebagai aktor utama yakni Sandera Para teroris. Hal itu pun tutur Subardi menjadi suatu pengalaman berharga bagi dirinya selama menjadi Walikota Cirebon.

Kegiatan Latihan Penanggulangan Teroris yang dilakukan oleh Pasukan Gultor YONIF 300 Raider KODAM III Siliwangi tersebut dengan simulai langsung dilapangan dilakukan selama setahun sekali di wilayah tugas KODAM III Siliwangi yang meliputi Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Peresmian Batalyon Raider Diwarnai Atraksi Tempur

Tiga Satuan Batalyon Raider diresmikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Moeldoko di Lapangan Tempur Gunung Bohong, Kamis (22/8).

Peresmian tiga Batalyon Raider yaitu masing-masing Batalyon Raider 111 Kodam Iskandar Muda, Raider 411 Batalyon Kostrad, dan Batalyon Raider 641 Kodam X11 Tanjung Pura disemarakkan dengan berbagai atraksi dari prajurit TNI Infanteri dan Kopassus
Diantara sekian banyak atraksi, simulasi tempur menjadi atraksi yang paling menarik perhatian para tamu undangan termasuk warga sekitar.

Dalam atraksi tempur militer itu, para prajurit TNI menampilkan beberapa formasi serta peragaan taktik penyerbuan. Penyerbuan dilakukan dengan terkoordinir yang melibatkan ntarsatuan tempur dan bantuan tempur berupa helikopter. Helikoter yang diturunkan diantaranya yaitu dua unit Bell 205,  Bell 412, serta heli serbu M1-17.

Atraksi tempur ini memang menjadi acara yang sangat ditunggu-tunggu warga sekitar karena memang menampilkan atraksi tempur yang sangat langka dan jarang disaksikan dalam kejadian sehari-hari.

Saat itu warga bisa melihat bagaimana pesawat Heli Bell 205 menembakkan misil untuk menjatuhkan dan menghancurkan markas lawan, atau melihat gaghnya heli serbu yang datang sambil melepaskan ratusan peluru yang keluar dari senapan serbu otomatis yang menempel di badan helikopter itu.

Sabtu, 17 Agustus 2013

pahit ketir nan heroik demi merebut sang dwi warna


1. Jogjakarta, 17 Pebruari 1946Kami tentara Republik Indonesia akan timbul dan tenggelam bersama negara.
2. Jogjakarta, 25 Mei 1946Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara Republik Indonesia, yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sampai titik darah penghabisan.
3. Jogjakarta, 27 Nopember 1946Karena kewajiban kamulan untuk tetap pada pendirian semula, mempertahankan dan mengorbankan jiwa untuk kedaulatan negara dan bangsa kita seluruhnya.
4. Jogjakarta, 5 Oktober 1949Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai tni dikuasai oleh partai politik manapun juga.
Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan parjurit yang mudah dibelokkan haluannya, kita masuk dalam tentara, karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
5. Jogjakarta, 12 Nopember 1945Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh.
Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapapun juga.
6. Jogjakarta, 1 Januari 1946Tentara bukan merupakan suatu golongan diluar masyarakat, bukan suatu kasta yg berdiri diatas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu.
7. Jogjakarta, 4 Oktober 1949Jangan mudah tergelincir dalam saat-saat seperti ini, segala tipu muslihat dan provokasi-provokasi yang tampak atau tersembunyi dapat dilalui dengan selamat, kalau kita waspada dan bertindak sebagai patriot.
8. Jogjakarta, Januari 1948Bahwa kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga.
9. Jogjakarta, 17 Agustus 1948Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi.
10. Jogjakarta, 1 Agustus 1949Bahwa satu-satunya hak milik nasional/republic yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah angkatan perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia).

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno)

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)
“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)



merdeka


Tidak mudah meraih kemerdekaan ... banyak keringat dan darah yang telah tertumpah di bumi pertiwi kita ini. Pada zaman sekarang ini tugas dan tanggung jawab kita hanyalah meneruskan perjuangan para leluhur kita terdahulu, jangan samapi ada sejengkal tanahpun yang luput dari pandangan kita.

"BANGSA YANG BESAR ADALAH YANG MENGHARGAI JASA PARA PENDAHULUNYA"
"BANGSA YANG BESAR ADALAH YANG MENGHARGAI KEBUDAYAANNYA"

Selogan diatas harus kita pedomani untuk kemerdekaan bangsa kita yang besar ini, bagaimana kita menjadi bangsa yang besar kalau kita tidak menghargai jasa para pahlawan yang mati-matian memperjuangkan kemerdekaan INDONESIA, dan bagaimana kita akan dihargai bangsa bangsa lain kalau kita sendiri tidak menghargai kebudayaan kita sendiri,,,,, Budaya adalah ciri khas dari sebuah bangsa/negara. MRE

Jumat, 16 Agustus 2013

aksi


'' Ada kalanya aksi ,Talent , dan kemampuan mesti di tampilkan depan publik,,,namun daripada itu,,,,,sikap rendah hati,yg berpegang teguh pada santi aji,,harus ttp melekat dlm sanubari dimanapun kita berpijak,,,,,!!! selamat berlatih Yonif 300 Raider dipenghujung tahun ini smoga latihan pemantapan Raider ini mendapat restu dari Yang Maha Kuasa,Dan yakinilah slalu Tuhan beserta kita,,,,''

Kamis, 15 Agustus 2013

home


sejarah raider


SEJARAH SINGKAT/PROFIL  
PEMBENTUKAN YONIF  300/RBK


Latar belakang pembentukan Yonif 300/RBK.

Berdasarkan Keputusan Kasad Nomor : Kep/46/XII/2003 tanggal 15       Desember 2003, tentang pembekuan 8 satuan Yonif Pemukul Kodam dan 2 satuan Yonif Kostrad serta pengesahan pembentukan 10 satuan Yonif Raider dijajaran TNI AD. Pembentukan Batalyon Raider merupakan wujud kegiatan antisipasi kita terhadap ancaman dari luar negeri yang sering kita sebut dengan istilah perang modern.

Batalyon Infanteri 300/RBK merupakan satuan Pemukul Mobil Kodam III/Slw yang mempunyai tugas pokok mencari, mendekati, menawan dan menghancurkan musuh untuk sasaran yang strategis.Cikal bakal Batalyon Infanteri 300/RBK adalah salah satu batalyon kebanggaan masyarakat Jawa Barat yang sudah terbukti dan teruji pengabdiannya kepada bangsa dan negara yaitu Batalyon Infanteri 327/Brajawijaya.

Nama Brajawijaya memiliki hubungan yang erat dengan Banjar Kadaton karena keduannya merupakan nama salah satu pasukan perang semasa kerajaan Pajajaran.Lambang Brajawijaya terdiri dari Bintang di tengahnya ada Bola Api yang sedang dipegang dengan sikap kuda-kuda oleh mahluk “ Tri Tunggal ” yaitu  Paksi, Naga dan Denawa. Melambangkan bahwa Batalyon Brajawijaya adalah tentara yang bertekat bulat, bersatu kuat dan selalu siap sedia serta waspada dalam setiap pelaksanaan tugas yang disertai dengan tiga lambang kekuatan (Paksi, Naga dan Denawa).

Sejarah singkat dan Filosopi Yonif 300/RBK.

Yonif 300/RBK berasal dari kata ”Banjar” berarti daerah dan ”Kadaton” berarti pusat ibu kota. Dengan demikian Batalyon Infanteri 300/Raider Banjar Kadaton adalah ”Suatu Batalyon yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Wilayah / NKRI”.

 Semboyan dari Yonif 300/RBK adalah ”Ngaguyub sa awi wulung, ngahiji sa kai jati” artinya rapat perhimpunan seperti bambu hitam dan satu suara dalam menentukan arah bergerak seperti kumpulan bambu hitam yang tertiup angin satu ke kiri  semua ke kiri dan satu ke kanan semua ke kanan. Kesatuan dan persatuan itu terwujud di atas keindahan / kekuatan  serta ketahanan jati diri bangsa, seperti indah dan kuatnya serta tahan lama masa pakai kayu jati. Awi wulung atau bambu hitam adalah sejenis bambu yang sangat ampuh bila dibuat senjata. Seratnya begitu ulet dan memiliki aura magis. Awi wulung hidup seperti layaknya pohon bambu lain yang berhimpun dalam satu kesatuan sehingga sulit diterobos. Disamping itu bulu bambunya yang lebat dan tajam serta warnanya  yang gelap menimbulkan keseganan untuk mengusiknya. Awi wulung adalah penolak bala (bahaya dalam bentuk fisik atau spiritual). Kayu jati adalah kayu unggulan yang memiliki ciri : ”Tektur uratnya indah kuat dan tahan lama” Dalam filsafat perenial sunda, kayu jati adalah symbol ”jati diri bangsa Indonesia” yang harus tetap dilestarikan.

 Warna lambang satuan Yonif 300/RBK terdiri dari warna dasar kuning gading simbolisasi kesejahteraan, kemakmuran dan pemerataan. dalam tradisi sunda, kondisi kesejahteraan, kemakmuran dan pemerataan yang ”abadi” ini sering dilukiskan dengan pepatah :      ”TEU KA GEDAK KU ANGIN, TEU GOYAH KU BAYU”. 

Bintang emas simbolisasi kekuatan tertinggi (bintang) yang didapat ataupun ditegakkan secara mulia sebagai simbol Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Pohon bambu (wulung) hitam dengan daun berwarna hijau, simbolisasi dari sasanti ”NGAGUYUB SA AWI WULUNG”. 

Pendapa bergenteng merah bata merupakan simbolisasi kehidupan (warna merah) dari negara kita. 

Tiang-tiang penyangga (tiang saka) dengan jenis yang berbeda tetapi semuanya terdiri dari kayu jati, yang dirangkai didalam satu sistem perencanaan bangunan yang rapih dan teliti, sehingga mampu menopang dengan kukuh atap genteng yang berwarna merah bata. Kesemuanya itu merupakan simbol kehidupan dari suatu negara yang ditopang secara kukuh oleh jati diri dari suku bangsa. Didalam tradisi sunda keseluruhan penjelasan dari simbolisasi ini merangkum dalam kalimat ”NGAHIJI SA KAI JATI”.

Tiang saka atau penyangga membagi kadaton kedalam beberapa jenis ruang dan masing-masing ruang memiliki atap yang berbeda-beda sudut vertikalnya. Semua ini menyimbolkan tingkat kedudukan yang berbeda secara administratif (perhatikan tinggi lantai yang berbeda pula, dan tiap-tiap ruang menuntut penanganan yang berbeda pula (perhatikan sudut-sudut atap yang berbeda-beda).

Saka guru yang jumlahnya 4 (empat) merupakan tiang paling tengah yang merupakan ruang pimpinan. dari ruang inilah keteladanan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik harus ditampilkan  oleh setiap pimpinan.

Diantara dua buah saka rawa yang paling tengah terdapat saka santen berukuran lebih kecildan berbentuk bulat terdapat di empat penjuru angin, artinya hanya orang terpilih yang boleh melewati pintu tersebut.

Saka rawa berjumlah 12 tiang berfungsi untuk penopang atap brunjung dan atap penanggap. Ruang bawah kedua jenis atap ini dibatasi oleh saka guru dan 12 saka rawa merupakan tempat yang labil.

Saka peniti merupakan 20 tiang penopang atap peniti, artinya atap diisi kaum dhuafa.Mereka sangat menderita (ibarat sedang meniti titian penagih illahi terhadap kehidupan dimasa lalunya) dan Tuhan sangat dekat dengannya, disimbolkan oleh angka :

17 = 1 : Dzat, 7 = sifat Allah.
18 = 1 : Dzat, 8 = kerajaan Allah.

Saka emper merupakan 20 tiang penopang atap emper, di bawah atap ini merupakan ruang yang dihuni oleh masyarakat kecil.

Filosopi penanaman awi wulung dan pohon jati di Markas Yonif 300/RBK.

Halaman depan yang kosong, simbol dari Batalyon Infanteri 300/RBK yang berjiwa terbuka, tulus dan mengajak bersahabat.

Deretan bambu berjajar di samping kiri dan kanan adalah simbol keuletan pertahanan, persatuan yang kuat serta satu tujuan yang terpatri dalam kalbu Batalyon Infanteri 300/RBK.

Deretan pohon jati berjajar dibelakang adalah simbol dari pertahanan terakhir dalam sebuah pertempuran adalah ”jati diri” dari setiap prajurit.

Penanaman pohon hanjuang disela-sela pohon adalah simbol semangat juang prajurit untuk berbuat yang lebih baik.